Suatu hari yang cerah di bulan September di resor pantai Portugal bernama Nazaré, matahari menyinari lautan yang membiru. Ombak laut itu pecah dengan lembut di kaki tebing terjal di bagian utara pantainya.
Benteng tua yang dibangun pada abad ke-16 di atas tebing dipenuhi beberapa wisatawan. Mereka berpose untuk berfoto di depan mercusuar berwarna merah terang. Pemandangan ini sangat kontras dengan momen yang akan terjadi satu bulan setelahnya.
Ketika ombak besar pertama bergulung pada musim selancar yang biasanya berlangsung dari Oktober hingga Maret, jalan menuju benteng dan tebing di sekitarnya dipenuhi ribuan orang.
Para turis itu berharap dapat melihat sekilas peselancar ombak besar terbaik di dunia mencoba menggapai pencapaian tertinggi dalam profesi mereka.
Para peselancar itu mempertaruhkan segalanya untuk menaklukkan ombak raksasa setinggi gedung pencakar langit yang dihasilkan ngarai bawah laut terbesar di Eropa.
Meski paham bahwa ombak yang mereka miliki sungguh tinggi, selama beberapa generasi penduduk Nazaré tidak tahu persis ukurannya.
Pada musim dingin yang penuh badai, penduduk desa akan pergi ke mercusuar demi mendapatkan kekuatan mereka.
Seluruh area akan terasa seperti bergetar, suara gemuruh mencapai pegunungan. Sementara peselancar lokal akan berselancar di Nazaré sampai titik tertentu, mereka tahu kapan waktunya untuk keluar.
Mereka pasti tidak akan bermimpi untuk melawan monster yang datang dengan gelombang besar.
Faktanya, sampai saat ini, para peselancar profesional tidak percaya itu mungkin dilakukan.
Pada tahun 2004, sekelompok peselancar datang untuk melihat ombak tapi mereka membatalkan misi hanya dalam waktu 90 menit.
Saat itu, tidak ada orang di Nazaré yang memiliki dana untuk membeli jet ski yang dibutuhkan untuk mengatasi ombak sebesar ini. Gelombang ini terlalu besar untuk didayung selancar.
Bahkan jika mereka memilikinya, mereka berpikir akan potensi jatuh dalam kondisi gelombang besar yang datang dari segala arah. Itu terlalu berbahaya bagi mereka.
Setahun kemudian, anggota klub peselancar lokal, Dino Casimiro, menghubungi peselancar asal America Serikat, Garrett McNamara, yang dikenal pemberani.Sayangnya, McNamara tidak mau melakukan perjalanan itu.
Ombak di Nazaré lebih berbahaya daripada gelombang di tempat selancar lainnya di dunia, menurut Von Rupp, pencapaian ini hanya dimungkinkan berkat penetapan rezim keamanan paling ketat dalam sejarah olahraga selancar ombak besar.
Selain pengemudi jet ski, yang menempatkan peselancar di atas ombak, tim yang diberi wewenang untuk berselancar di Nazaré selama gelombang besar juga harus menyertakan pengintai dengan radio untuk memantau lokasi peselancar.
"Ketika Anda berada di lautan penuh riak ombak, Anda tidak tahu di mana ada sesuatu, Anda hanya mencoba untuk bertahan hidup," kata Salvador, yang bertanggung jawab atas keselamatan McNamara pada 2010.
Meski begitu, kenyataannya Anda bisa mati akibat gelombang ini, kata Joana Andrade, satu-satunya perempuan Portugal yang berselancar di ombak besar Nazaré.
10 pantai dengan ombak tertinggi di dunia
1. Praia do Norte, Nazare, Portugal Praia do Norte adalah sebuah pantai yang terletak di Nazare, Portugal. Mengutip Surfer Today, pantai ini merupakan rumah bagi sejumlah ombak pemecah Rekor Dunia Guinness. Termasuk, ombak bernama Nazare’s Praia do Norte yang berhasil ditaklukkan oleh seorang peselancar perempuan.
Ombak-ombak di pantai ini kerap dijuluki dengan mesin pemecah papan selancar karena keganasannya. Berdasarkan informasi dari Visit Portugal, salah satu ombak di Praia do Norte mencapai 30 meter yang pernah ditaklukkan oleh peselancar Hawaiian Garrett McNamara, pada November 2011. Ombak ini dinominasikan sebagai ombak terbesar pada 2011 oleh Billabong XXL Global Big Wave Awards. Adapun ombak tinggi di Praia do Norte disebabkan oleh keberadaan ngarai Nazare, yang merupakan jurang bawah laut terbesar di Eropa. Panjang ngarai ini mencapai 200 kilometer (km) dan kedalamannya sekitar 5 km, sehingga menciptakan gelombang raksasa.
2. Peahi, Maui, Hawaii Lihat Foto Peselancar di Maui, Hawaii.(SHUTTERSTOCK/EPICSTOCKMEDIA) Pantai Peahi atau juga dikenal sebagai Pantai Jaw merupakan pantai dengan air biru kristal di Hawai. Pantai ini terkenal dengan keganasan ombaknya yang bisa mencapai 30 kaki hingga 80 kaki, atau sekitar 9-23 meter. Tak heran, gelombang ini diperkirakan menjadi yang terbesar dan tercepat di Samudera Pasifik. Tak hanya ombak besar, peselancar menghadapi tantangan dari reruntuhan karang yang terendam air laut sehingga berpotensi mencederai badan mereka.
3. Tehupoo, Tahiti, Polinesia Pantai Teahupoo merupakan salah satu pantai dengan ombak terbesar dan paling mematikan di dunia. Karakteristik ombak di pantai ini adalah besar, berongga, dan bergerak cepat sehingga mampu memecah karang. Ketinggian ombak di Tehupoo bisa mencapai 7 meter. Tak heran, ombak-ombak di Pantai Teahupoo mampu merenggut nyawa beberapa peselancar ulung.
4. Shipstern Bluff, Tasmania, Australia Shipstern Bluff terkenal sebagai lokasi selancar dengan ombak besar yang berada di Semenanjung Tasman, Australia. Ombak di Pantai Shipstern Bluff terbentuk berkilo-kilometer di laut lepas kemudian menghantam karang.
Ketinggiannya mencapai 10 meter, atau setara dengan bangunan empat lantai, seperti dikutip dari Surfer Today. Tak heran, para peselancar menyebut bahwa ombak di Shipstern Bluff berbahaya dan mengancam nyawa.
5. Pantai ini adalah salah satu tempat dengan ombak besar paling populer di kalangan peselancar. Gulungan ombak di Pantai Mavericks menantang bagi peselancar profesional. Bahkan, ombak di Mavericks pernah merenggut nyawa, termasuk dua peselancar populer, Mark Foo dan Sion Milosky, seperti dikutip Kompas.com dari Men's Journal.
6. Mullaghmore, Teluk Donegal, Irlandia Mengutip dari Surfer Today, Mullaghmore merupakan salah satu lokasi selancar terkenal di Eropa yang langsung menghadap ke Samudera Atlantik Utara. Gelombang besar terjadi pada Oktober dan Maret. Ketika ombak di Mullaghmore bertambah besar, maka kondisi cuaca di perairan tersebut juga bertambah ekstrem disertai angin, hujan, dan badai. Salah satu momen paling dahsyat di Mullaghmore terjadi pada Januari 2014, ketika ombak besar bernama Black Swell mengamuk melintasi Samudera Atlantik. Lalu, pada Oktober 2020 Badai Epsilon menciptakan ombak setinggi 60 kaki atau sekitar 18 meter.
7. Belhara, La Cote Basque, Perancis Belhara terletak sekitar 2,5 km barat laut di lepas pantai kota nelayan Saint Jean de Luz, Perancis. Berdasarkan informasi dari Surfer Today, ombak tertinggi yang pernah tercatat di kawasan ini mencapai 66 kaki atau sekitar 20 meter. Gelombang tinggi itu berhasil ditaklukkan oleh tim Sebastian St. Jean pada 2 November 2002. Baca juga: 7 Wisata Pantai Dekat Malioboro, Bisa Main di Atas Gumuk Pasir
8. Todos Santos, juga dikenal sebagai Killers berada di lepas pantai Ensenada, di Isla Todos Santos, Meskiko. Lokasi ini ditetapkan sebagai Cagar Selancar Dunia sejak 21 Juni 2014. Ombak ganas di Todos Santos disebabkan oleh ngarai bawah laut sehingga memicu gelombang besar. Lokasi ini menjadi surga bagi peselancar dunia.
9. Kawasan ini terkenal dengan keganasan ombaknya sehingga menjadi salah satu tempat selancar terkenal di Amerika Selatan. Punta de Lobos ditetapkan sebagai Cagar Selancar Dunia sejak 16 November 2018. Tempat selancar ini merupakan situs geologi karena terdapat batuan karang yang usianya diprediksi mencapai 300 tahun. Ketinggian ombak di lokasi ini mencapai 20 kaki atau sekitar 6 meter.
10. Dungeons, Cape Town, Afrika Selatan Dungeons memiliki ombak terbesar di Afrika, seperti dikutip Kompas.com dari Surfer Today. Lokasinya terletak di lepas pantai Teluk Hout. Gelombang besar di Dungeons bergerak cepat di perairan dengan kecepatan sekitar 30 mil per jam, sebelum akhirnya menghantam batuan karang di pantai.
Kecepatan ombak tersebut mampu menyeret peselancar hingga 30 kaki atau sekitar 9,1 meter di bawah permukaan air. Selain itu, perairan ini juga terkenal dengan keberadaan ikan hiu yang harus diwaspadai oleh peselancar.
0 Comments