Salah satu kewajiban umat Islam di bulan Ramadan adalah melakukan puasa. Selain memberikan efek positif bagi pengembangan spiritual, berpuasa ternyata juga memiliki manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Untuk diketahui, kadar kolesterol tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan sirkulasi darah yang buruk. Melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah merupakan upaya pencegahan dari penyakit ini.
Menurut penelitian yang diterbitkan di American Journal of Applied, puasa bisa mengubah pola tidur, kebiasaan makan dan aktivitas fisik. Perubahan itu juga mungkin menyebabkan perubahan metabolisme terhadap kesehatan dan penyakit.
Parameter yang digunakan untuk menilai perubahan adalah berat badan, denyut nadi, tekanan tekanan darah diastolik dan sistolik. Semua parameter itu selama empat minggu bulan puasa menunjukkan angka yang lebih rendah dibanding sebelum bulan puasa. Sementara itu, dua minggu setelah puasa, beberapa parameter cenderung kembali ke masa sebelum puasa.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa kolesterol baik mengalami peningkatan selama bulan puasa. Hal ini mengindikasikan hubungan positif antara denyut nadi dan asupan lemak. Penelitan itu juga mengungkapkan bahwa puasa memiliki dampak positif terhadap profil darah, di mana hal ini membawa angin segar untuk pencegahan penyakit jantung koroner.
Senada dengan penelitian sebelumnya, sebuah penelitian yang diterbitkan Annals of Nutrition Metabolism menunjukkan bahwa, berpuasa bisa menurunkan kadar kolesterol jahat.
Perlu diketahui, kadar kolesterol di dalam darah harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh, yakni sebesar 8 persen, trigliserida hingga 30 persen, dan peningkatan kadar High-density lipoprotein (kolesterol baik) sebesar 14,3 persen, di mana semua ini diperlukan untuk melindungi jantung dari penyakit kardiovaskular.
Penelitian ini mengungkapkan, perubahan pola makan dan olah raga selama bulan Ramadan dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol jahat. Hal itu disebabkan karena pada bulan puasa, banyak orang cenderung memilih makanan sehat seperti kurma, kacang-kacangan, sup dan makanan rumahan.
Studi ini juga mencatat bahwa konsumsi lemak jenuh yang biasanya ditemukan pada mentega, daging berlemak, dan makanan cepat saji mengalami penurunan pada bulan Ramadan. Selain itu, puasa juga menyebabkan penurunan hormon stres dalam tubuh dan bisa mengurangai tekanan darah penderita hipertensi.
Makanan apa saja yang harus dikonsumsi selama puasa?
Hindari makanan yang mengandung lemak trans untuk menjaga kolesterol. Lemak ini bisa ditemukan pada gorengan, margarin, dan makanan-makanan ringan. Berikut ini beberapa jenis makanan yang dapat Anda konsumsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Ikan
Ikan sarden, makerel, salmon, dan tuna, kaya akan kandungan omega 3 yang baik untuk jantung.
Kacang-kacangan
Almond, pistacio, hazelnut, dan kacang-kacang lainnya dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Anda dapat mengganti makanan berlemak seperti keju dan daging dengan kacang-kacangan.
Oatmeal
Oatmeal kaya akan serat larut yang dapat menurunkan tingkat kolesterol jahat. Dalam sehari, Anda setidaknya memerlukan 5-10 gram serat larut. Satu setengah cangkir oatmeal yang telah dimasak mengandung sekitar 6 gram serat.
Cuka apel
Cara praktis menurunkan kolesterol adalah dengan cuka apel. Campurkan 1 sdt cuka apel dalam segelas air. Untuk hasil yang maksimal, Anda bisa mengonsumsinya dua kali sehari saat saat sahur dan berbuka. Cuka apel dipercaya bisa menurunkan kadar trigeliserida dan mengontrol tekanan darah.
Saat Anda berpuasa, maka otomatis asupan lemak atau kolesterol jahat akan berkurang. Saat kolesterol jahat dalam tubuh berkurang maka kolesterol baik dapat memainkan peran untuk mencegah munculnya plak pada dinding pembuluh darah, di mana hal ini secara otomatis juga akan menurunakan risiko terjadinya stroke dan serangan jantung.
Semoga panduan puasa untuk penderita kolesterol di atas dapat berguna untuk Anda, Teman Sehat!
0 Comments